Wednesday, 10 October 2018

SEHAT DENGAN KASUR PASIR


SEHAT DENGAN KASUR PASIR
Bertandang ke Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Madura, jangan berharap akan duduk atau istirahat di tempat yang modern seperti sofa dan tempat tidur mahal. Sebagai pengganti tempat tersebut masyarakat menggunakan alas alami, yakni pasir putih yang terasa lembut, hangat, dan bersih dengan manfaat untuk menjaga kesehatan. Mungkin sebagian orang menghabiskan biaya mahal untuk menjaga kesehatannya. Namun, tidak semua kesehatan bisa didapat dengan biaya mahal.
Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa pasir hanya mengurangi keindahan lingkungan dan membuat kotor tubuh. Tetapi bagi masyarakat yang tinggal di Desa Legung Timur dan Legung Barat, pasir menjadi tempat favorit untuk beristirahat selepas pulang bekerja. Hal ini, tidak lepas dari kebiasaan nenek moyang mereka yang mayolitas sebagai nelayan. Kebiasaan ini kemudian tertular pada keluarga nelayan hingga masyarakat lain yang ikut membuat tempat khusus pasir agar bisa menikmati kenyamanan beristirahat di atas pasir.  Selain itu, sebagian masyarakat Sumenep menganggap bahwa pasir memiliki manfaat bagi kesehatan.
Pasir yang digunakan masyarakat sebagai kasur atau tempat istirahat telah melalui proses pengayakan sehingga pasir ini bersih dari benda yang bisa melukai tubuh serta kotoran lain sehingga saat pasir digunakan merasa nyaman dan menyenangkan. Selain tempat istirahat, pasir memiliki manfaat bagi suhu tubuh saat cuaca dingin dan panas, karena pasir yang sudah diayak sampai bersih akan memberikan kehangatan jika cuaca dingan, tetapi sebaliknya terasa dingin jika cuaca panas. Selain itu, pasir dipercaya mengandung mineral dan zat yodium yang bisa membantu pengobati beberapa jenis penyakit, seperti susah berjalan akibat stroke, penyakit ginjal, dan sesak napas.
Melihat keunikan dan manfaat tersebut, masyarakat Sumenep memiliki peluang untuk mengembangkan potensi kampung pasir. Terlebih tidak lama lagi Sumenep menjadi tuan rumah untuk Festival Keraton dan Masayarakat Adat ASEAN (FKMA) pada tanggal 27-31 Oktober 2018. Namun, perlu pula peran pemerintah Sumenep untuk mempromosikan dan memfasilitasi kampung tersebut, sehingga masyarakat yang bertempat di Kecamatan Batang-batang berkesempatan menyediakan Homestay bagi tamu baik dari luar atau dalam negeri. Dengan demikian, kegiatan FKMA berdampak positif khusunya bagi masyarakat Kecamatan Batang-batang yang ada di ujung timur kota Sumenep.

No comments:

Post a Comment

PEDULI KORBAN BANJIR, DPRD KOMISI I PAMEKASAN BERSAMA TIM RELAWAN BAGIKAN RATUSAN NASI BUNGKUS.

PAMEKASAN-  Pasca Banjir yang melanda dibeberapa titik wilayah Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Abd Aziz (DPRD Komisi I...